Selalu Utamakan Keselamatan, Begini Persiapan Sebelum Pesawat Take Off
Banyak dari kita yang sering merasa kesal saat ada penundaan jadwal terbang (delay) dari maskapai yang dipakai. Ada banyak hal yang mendasari mengapa pesawat bisa delay dan salah satunya adalah aspek keamanan penerbangan yang harus selalu terpenuhi sebelum pesawat take off.
Sebelum sebuah penerbangan take off, pilot, petugas ATC dan kru pesawat lainnya melakukan berbagai persiapan penting untuk memastikan kesiapan pesawat dan keamanan penumpang serta kru kabin saat terbang.
Jika faktor-faktor keselamatan tak memungkinkan pesawat untuk terbang sesuai jadwal, maka delay pun menjadi jalan terakhir untuk memastikan penerbangan tetap aman meski penumpang harus menunggu lebih lama dari jadwal seharusnya.
Berikut informasi mengenai persiapan pilot dan kru sebelum pesawat lepas landas yang bisa jadi info bermanfaat mengenai keselamatan penerbangan yang selalu dikedepankan di dunia penerbangan.
1. Memastikan Pemeliharaan Pesawat
Setiap harinya, teknisi pemeliharaan pesawat berlisensi (licensed Aircraft Maintenance Engineers (AMEs) melakukan serangkaian program pemeliharaan pesawat untuk memastikan keamanan pesawat yang berkelanjutan. Hal-hal yang dicek oleh para teknisi ini antara lain, pengecekan tekanan ban pesawat, inspeksi keamanan dari kebocoran fluida hingga mengecek fungsi kontrol dan sistem yang ada di dalam pesawat. Jika ditemukan kelainan, AMEs akan melakukan langkah-langkah yang diperlukan.
Semua kondisi komponen pesawat harus dalam kondisi layak baru direkomendasikan untuk terbang. Jika keadaan pesawat tidak memungkinkan, maka penerbangan bisa ditunda hingga dialihkan ke penerbangan lain untuk selalu menjaga keselamatan penerbangan.
2. Membuat Rencana Penerbangan
Beberapa jam sebelum jadwal pemberangkatan pesawat, petugas dispatcher menyiapkan rencana penerbangan yang mencakup banyak hal penting dan berkaitan erat dengan keselamatan penerbangan.
Misalnya seperti kajian lengkap rute penerbangan, ketinggian terbang maksimal untuk rute tersebut, kesiapan bahan bakar dan juga informasi detail mengenai kondisi cuaca di bandara awal, sepanjang rute terbang dan juga bandara tujuan. Hal ini berguna bagi pilot untuk mengantisipasi berbagai gangguan penerbangan yang bisa disebabkan oleh cuaca, seperti tekanan angin, hujan, lapisan es hingga abu vulkanik jika ada letusan gunung di sekitar rute terbang.
3. Mengamankan pesawat
Pengamanan pesawat bertujuan untuk memastikan keamanan pesawat dari orang-orang yang tidak berkepentingan untuk masuk ke pesawat, kecuali petugas yang berwenang. Petugas bagasi, dan petugas darat lainnya berwenang mengamankan pintu masuk pesawat, pintu palka, jembatan penghubung masuk ke pesawat dan lainnya selama melakukan proses pengecekan pesawat sebelum penumpang boarding.
4. Persiapan Darat
Persiapan ini meliputi petugas darat yang mengisi bahan bakar yang dibutuhkan pesawat selama penerbangan lewat mobil tangki, membersihkan dan mengosongkan toilet pesawat hingga mengisi air ke dalam pesawat untuk sebelum lepas landas.
5. Pengecekan Penumpang
Sebelum masuk ke boarding room, petugas bandara akan melakukan pengecekan penumpang dan bagasi dari benda-benda yang dilarang dibawa selama penerbangan. Setelah itu petugas maskapai melakukan pencocokan identitas penumpang dengan yang tertera di boarding pass sebelum masuk ke pesawat.
6. Briefing Awak Kabin
Pilot dan awak kabin melakukan briefing penuh untuk keselamatan penerbangan yang terkait dengan pengecekan semua alat dan elemen keselamatan yang ada di dalam kabin sebelum penumpang boarding, seperti baju pelampung dan sabuk pengaman.
7. Persiapan di Kokpit Pesawat
Ketika pilot masuk ke kokpit, pilot akan memasukkan rencana penerbangan ke dalam sistem navigasi pesawat, melakukan pengecekan keselamatan penerbangan dan persiapan terbang. Pilot dan co-pilot secara bersama-sama melakukan serangkaian pengecekan untuk memastikan bahwa mereka berada dalam satu arahan keselamatan yang sama, seperti electrical power up checklist, pre-flight, before start checklist dan sebagainya.
8. Pre-Boarding
Petugas maskapai akan mengumumkan boarding lebih awal untuk penumpang dengan anak-anak dan yang memerlukan bantuan khusus. Pramugari akan melakukan briefing keselamatan pada penumpang ini.
9. Boarding
Setelah mendahulukan penumpang yang membutuhkan bantuan khusus, kemudian seluruh penumpang dipersilahkan masuk ke dalam pesawat. Bagasi kabin harus dimasukkan ke dalam kompartemen di kabin maupun dibawah kursi masing-masing. Penumpang juga diwajibkan untuk mematikan alat elektronik agar tidak membahayakan penerbangan.
10. Instruksi Keselamatan
Setelah penumpang masuk semua ke dalam pesawat, awak kabin akan melakukan demo instruksi keselamatan penerbangan, mulai dari cara memakai sabuk pengaman hingga lokasi pintu darurat. Hal ini berguna untuk meningkatkan kewaspadaan penumpang jika pesawat mengalami keadaan darurat saat terbang.
11. Menunggu instruksi ATC untuk Take off
Setelah semua persiapan pilot selesai dan awak kabin sudah mengambil posisi terbang, pilot akan menunggu instruksi dari petugas ATC (Air Traffic Control) untuk take off. Jika sudah mendapat clearance, pilot akan mulai menghidupkan mesin pesawat dan menuju landas pacu yang di-assign untuk pesawat tersebut.
Selama penerbangan pun aktivitas pilot dan co-pilot terus berhubungan dengan ATC untuk memastikan pesawat berada di rute yang sesuai, ketinggian aman, bebas dari zona udara berbahaya dan informasi-informasi penting lainnya untuk menciptakan penerbangan yang aman dan nyaman.
Komentar
Posting Komentar